Pages

Monday, July 8, 2013

Duhai Tamu Daku Malu

Petang ini dada sepertinya sebak
Aku berteleku sendiri
Hati berdetik malu
Ya, aku malu

Genta Rasa

Tamu agung itu hampir saja tiba
Mahu saja aku mendakapnya
Hendak saja ku ribainya
Namun maluku tak terkata

Kalimah-kalimah menjadi kosong untuk menggambar rasa

Aku mahu kamu
Aku perlu kamu
Aku damba kamu
Aku cinta kamu

Tapi sungguh aku malu duhai tamu agungku

Duhai Yang Empunya dunia seisinya
Pada-Mu aku pohon
Pada-Mu aku rayu
Pada-Mu aku tagih

Rahmati aku
Berkati aku
Kurniai aku
Ramadan Al-Mubarak

Berpeluangkah kita?

No comments:

Post a Comment