Petang ini dada sepertinya sebak
Aku berteleku sendiri
Hati berdetik malu
Ya, aku malu
Genta Rasa |
Tamu agung itu hampir saja tiba
Mahu saja aku mendakapnya
Hendak saja ku ribainya
Namun maluku tak terkata
Kalimah-kalimah menjadi kosong untuk menggambar rasa
Aku mahu kamu
Aku perlu kamu
Aku damba kamu
Aku cinta kamu
Tapi sungguh aku malu duhai tamu agungku
Duhai Yang Empunya dunia seisinya
Pada-Mu aku pohon
Pada-Mu aku rayu
Pada-Mu aku tagih
Rahmati aku
Berkati aku
Kurniai aku
Ramadan Al-Mubarak
Berpeluangkah kita? |
No comments:
Post a Comment